Kompleksitas teoritis yang melambangkan New Media menunjukkan keterbukaan New Media untuk dapat di-'cut dan paste'. Jika kita menghargai pendekatan-pendekatan teoretis baru ke New Media, sangat penting bahwa pertama kali kita harus menguraikan cara media diperlakukan (cenderung dianalisis dan dijelaskan secara historis). Dalam rangka untuk memperjelas perdebatan historis, nantinya akan dibahas hubungan antara postmodernisme (modernisasi akhir), strukturalisme dan New Media.
1. Modernisasi dan ‘Media Kuno’.
modernisasi adalah istilah umum yang dipakai masyarakat dalam menanggapi perubahan pada revolusi industri. Modernisasi mengubah revolusi keagamaan pada dunia pra-industri.
2. Postmodernism and New Media
postmodernism (postmodernisasi) sering dihubungkan dengan banyak perubahan yang menggantikan revolusi industri. Budaya konsumen mendominasi lingkup budaya sekitar.
3. Karateristik Digital
Dari sudut pandang yang jauh lebih terbatas dari estetika komputer seperti yang dialami oleh pengguna akhir perangkat lunak, Lev Manovich (2002) mengidentifikasi lima karakteristik:
# numerik representasi;
# modularitas (prinsip perakitan unit yang lebih besar dari yang lebih kecil);
# otomatisasi;
# variabilitas;
# transcoding (hubungan antara komputasi dan budaya sehari-hari).
Maka, Teori dari New Media masih belum begitu dikembangkan dan pastinya harus lebih dikembangkan lagi. Tetapi, meskipun hanya diketahui konsep-konsepnya saja, new media sudah dianalisa secara mendalam melalui teori dan metodologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar